Rode microphone sudah jadi andalan banyak fotografer dan konten kreator. Kualitas suaranya jernih, desainnya kokoh, dan mudah dibawa ke mana-mana. Buat yang sering bikin video atau konten audio, Rode bisa jadi solusi praktis tanpa ribet. Brand ini dikenal karena teknologi noise reduction-nya yang oke banget, jadi suara yang direkam tetap clean meski di tempat ramai. Dari model entry-level sampai profesional, Rode punya pilihan sesuai kebutuhan dan budget. Cocok buat yang pengen upgrade perlengkapan kamera dengan mic yang nggak mengecewakan.
Kenapa Rode Microphone Cocok Untuk Fotografi
Rode microphone jadi favorit buat banyak fotografer sebab dirancang khusus buat kebutuhan visual. Berbeda dengan mikrofon omnidirectional, Rode VideoMic mengoptimalkan directional pickup sehingga noise sampingan lebih terkontrol—terutama bermanfaat untuk produksi video di tempat ramai. Kualitas audio-nya konsisten, dari dialog sampai ambient sound tetep jernih tanpa distorsi.
Fotografer yang sering bikin behind-the-scenes atau konten tutorial bakal terbantu sama fitur plug-and-play-nya. Nggak perlu setting ribet, colok langsung ke kamera atau smartphone udah bisa dipake. Model kayak Rode Wireless Go II bahkan bikin proses shooting makin fleksibel dengan sistem wireless-nya.
Dari segi build quality, Rode dikenal tahan banting. Casingnya kokoh dan sering pake bahan anti-getar (shock mount built-in), jadi nggak gampang rusak meski sering dibawa traveling. Buat yang sering kerja di kondisi ekstrem, fitur weather-resistant di beberapa model juga jadi nilai plus.
Harga Rode cukup variatif, mulai dari yang ramah kantong sampai profesional. Ini bikin brand ini accessible buat fotografer pemula yang pengen upgrade audio tanpa keluar budget gede. Hasilnya? Suara lebih cinematic dan ngingetin kita bahwa audio yang bagus sama pentingnya dengan visual keren.
Terakhir, kompatibilitasnya luas—dari DSLR, mirrorless, sampai smartphone. Jadi, mau pake alat apa pun, Rode bisa jadi solusi tanpa harus beli adaptor tambahan.
Perbandingan Rode Microphone Dengan Merk Lain
Kalau dibandingin sama merk lain kayak Sennheiser atau Shure, Rode punya keunggulan di harga yang lebih terjangkau tanpa ngurangi kualitas. Content creator sering mempertimbangkan Rode VideoMic Pro dibanding MKE 400 – selain lebih ringan, fitur high-pass filter-nya memberikan keunggulan dalam menghasilkan audio yang lebih bersih.
Untuk wireless mic, Rode Wireless Go II saingan ketat sama DJI Mic. Rode menang di ukuran lebih compact dan latency rendah, tapi DJI Mic unggul di fitur charging case-nya. Buat konten kreator yang butuh kemudahan, Rode tetap jadi pilihan karena setup-nya simpel banget.
Kalau lirik microphone studio, Rode NT-USB sering dibandingin sama Audio-Technica AT2020. Rode menawarkan USB-C dan headphone monitoring langsung, sementara AT2020 lebih fokus ke kualitas analog. Tapi buat pemula, Rode lebih praktis karena nggak butuh audio interface tambahan.
Di segi durability, Rode sering dianggap lebih tahan banting daripada Boya. Mic Rode pake bahan metal di bagian-bagian kritis, sementara beberapa model Boya lebih banyak plastiknya. Tapi Boya biasanya lebih murah, jadi balik lagi ke prioritas budget vs. ketahanan.
Yang jelas, Rode berhasil nyeimbangin kualitas, harga, dan kemudahan pakai. Nggak heran brand ini jadi favorit banyak konten kreator—dari YouTuber sampai fotografer profesional.
Tips Memilih Rode Microphone Untuk Kebutuhan Kamera
Pertama, tentuin dulu jenis mic yang sesuai sama gaya shooting lo. Buat vlogging atau interview, Rode VideoMic Go II yang compact dan punya supercardioid polar pattern cocok buat nangkep suara dari satu arah. Kalau butuh fleksibilitas, Rode Wireless Go II lebih pas buat shooting dinamis tanpa kabel.
Kedua, cek kompatibilitas sama perangkat lo. Rode mic kayak Rode VideoMic NTG bisa langsung nyambung ke kamera via 3.5mm jack, tapi pastiin kamera lo support external mic input. Buat smartphone, pilih model yang udah include Lightning/USB-C adapter kayak Rode Smartlav+.
Jangan lupa perhatiin fitur tambahan. Mic dengan high-pass filter (kayak Rode VideoMic Pro+) bakal ngebantu ngilangin noise angin atau getaran. Kalau sering shooting outdoor, cari yang ada shock mount built-in atau windjammer kayak Rode Windshield.
Budget juga penting. Rode punya range harga dari Rp 1 jutaan (VideoMic Go) sampai belasan juta (NTG series). Kalau baru mulai, mic entry-level udah cukup; tapi kalau butuh kualitas broadcast-grade, Rode NTG-5 atau NTG-8 worth it buat investasi jangka panjang.
Terakhir, baca review real-world. Cek testimoni dari fotografer di forum kayak DPReview atau YouTube buat liat performa mic di kondisi beneran. Jangan cuma tergiur spesifikasi di kertas!
Cara Menggunakan Rode Microphone Untuk Hasil Maksimal
Pertama, atur posisi mic dengan tepat. Untuk shotgun mic kayak Rode VideoMic Pro, arahin langsung ke sumber suara dalam jarak 30-60 cm. Lain lagi dengan lavalier (contoh: Rode Smartlav+), cukup pasang di baju dengan jarak 15 cm dari mulut biar suara jelas tanpa noise gesekan kain.
Kedua, aktifin fitur yang bikin suara lebih clean. High-pass filter di Rode mic (seperti di VideoMic NTG) wajib di-ON kalau shooting outdoor buat motong frekuensi rendah dari angin atau getaran. Untuk mic wireless kayak Rode Wireless Go II, pastiin gain-nya nggak terlalu tinggi biar nggak clipping.
Kalau pakai kamera, cek level audio input. Idealnya, suara harus masuk di kisaran -12dB sampai -6dB (bisa dicek di meter kamera). Hindari gain maksimal di mic DAN kamera sekaligus—itu resep pasti buat dapet noise berlebihan.
Untuk editing, manfaatkan software seperti Adobe Audition atau Audacity buat bersihin sisa noise pakai noise reduction tool. Tapi jangan berlebihan—suara bakal terdengar unnatural kalau di-overprocess.
Terakhir, selalu tes rekaman sebelum shooting beneran. Rekam beberapa detik, dengerin pakai headphone, dan sesuaikan posisi mic atau settingan kalau perlu. Mic Rode emang bagus, tapi hasil akhir tetep tergantung cara lo make-nya!
Review Rode Microphone Terbaik Di Pasaran
- Rode Wireless Go II – Mic wireless paling populer buat konten kreator. Ukurannya kecil banget (kaya permen), tapi kualitas audio-nya solid dengan range sampai 200 meter. Fitur onboard recording-nya jadi backup kalau sinyal dropout. Cocok buat YouTuber atau wedding photographer yang butuh mobilitas.
- Rode VideoMic NTG – Shotgun mic hybrid yang bisa pake baterai AA atau USB-C. Suaranya lebih “hangat” dibanding model sebelumnya, plus ada fitur digital output buat yang mau rekam langsung ke smartphone. Pilihan tepat buat film indie atau dokumenter.
- Rode NT-USB+ – Mic studio USB terbaik di kelasnya. Punya polar pattern cardioid ketat, jadi bagus buat podcast atau voice-over. Kelebihan utama? Headphone monitoring dengan zero-latency dan tombol mute fisik – fitur yang jarang ada di mic USB sekelas ini.
- Rode PodMic – Dirancang khusus buat podcaster. Desainnya retro dengan suara bass-y yang enak di telinga. Meski harganya terjangkau, kualitasnya bisa saingin mic mahal kayak Shure SM7B. Tapi siapin audio interface bagus karena output-nya cukup rendah.
- Rode VideoMic Pro+ – Upgrade dari seri Pro biasa dengan fitur gain adjustment yang lebih presisi. Tetap jadi andalan banyak videographer berkat shock mount-nya yang efektif ngurangin getaran.
Dari semua pilihan ini, Rode berhasil kasih opsi mic spesifik buat kebutuhan berbeda – nggak cuma “one-size-fits-all”. Mau buat apa pun, pasti ada model yang cocok.
Keunggulan Rode Microphone Dalam Dunia Fotografi
- Desain Compact & Mobile-Friendly Rode mic kayak VideoMic Go II dirancang buat fotografer yang sering jalan-jalan. Ukurannya minimalis, nggak nambah beban di kamera, dan gampang dibawa dalam tas perlengkapan. Berbeda dengan mic studio kayak Audio-Technica AT4053B yang ribet buat outdoor.
- Noise Reduction yang Jitu Fitur seperti high-pass filter di Rode VideoMic Pro+ efektif ngurangin suara angin atau getaran tripod—masalah umum waktu shooting outdoor. Bandingin sama mic murahan yang sering nangkep suara motor atau AC dengan jelas.
- Kompatibilitas Tanpa Ribet Rode mic bisa langsung nyambung ke hampir semua kamera via 3.5mm jack. Model wireless kayak Rode Wireless Go II bahkan bisa dipake buat smartphone, DSLR, dan mirrorless tanpa perlu adaptor tambahan.
- Tahan Banting Bodi metal dan karet di Rode mic (contoh: NTG series) bikin mereka lebih awet dibanding merk budget yang plastiknya gampang retak. Cocok buat fotografer yang sering kerja di lokasi ekstrem.
- Harga Masuk Akal Dibanding kompetitor sekelas Sennheiser, Rode nawarin kualitas profesional dengan harga yang lebih terjangkau. Contoh: Rode VideoMic NTG bisa dapet kualitas broadcast dengan budget di bawah Rp 5 jutaan.
Fotografer butuh audio bagus tanpa ribetin workflow—dan Rode berhasil isi celah itu dengan produk yang fungsional tanpa over-engineering.
Aksesori Pendukung Rode Microphone Yang Wajib Dimiliki
- Deadcat Windshield – Kalo sering shooting outdoor, Rode WS10 wajib dimiliki. Ini windjammer khusus buat ngurangin noise angin yang bisa ngerusak audio, terutama buat mic kayak Rode VideoMic Pro. Tanpa ini, suara angin bakal kedengeran kayak badai di rekaman lo.
- Shock Mount – Buat yang pake shotgun mic, Rode SM4-R bantu isolasi getaran dari kamera atau tripod. Penting banget pas shooting handheld atau pasang mic di rig yang sering kegoyang.
- Extension Cable – Kabel ekstensi 3.5mm (minimal 3 meter) kayak Rode SC7 bakal ngebantu kalo butuh jarak lebih jauh antara mic dan kamera. Jangan asal beli kabel murah—yang kualitas jelek bisa bikin interference.
- Portable Recorder – Pairing Rode mic dengan Zoom H1n buat backup audio terpisah. Lebih aman daripada ngandelin rekaman kamera doang, apalagi kalo shooting event penting.
- Battery Pack – Mic kayak Rode Wireless Go II emang irit baterai, tapi tetep aja bisa habis pas moment penting. Power bank kecil bisa jadi penyelamat biar nggak kehilangan suara di tengah-tengah shooting.
- Lavalier Clip – Buat Rode Smartlav+ atau Lavalier Go, pakai clip anti-gesek kayak Rode SC3 biar mic nggak kegoyang-goyang atau keambil suara gesekan baju.
- Carry Case – Tas kecil waterproof kayak Rode Micro Case bakal ngejaga mic dari debu atau kehujanan pas di lapangan.
Aksesori ini mungkin keliatan sepele, tapi bisa bedain antara rekaman “cukup oke” dan “sempurna”. Investasi kecil buat hasil yang jauh lebih profesional.

Rode microphone udah buktiin diri sebagai salah satu pilihan terbaik buat fotografer dan konten kreator. Dari kualitas audio yang jernih sampai desain yang nggak ribet, mic ini bikin proses rekaman jadi lebih efisien. Mau buat vlog, dokumenter, atau podcast, selalu ada model Rode yang cocok. Jangan lupa pairing dengan aksesori pendukung biar hasilnya maksimal. Intinya, investasi di microphone Rode nggak cuma nge-upgrade suara tapi juga nilai profesionalisme konten lo. Worth every penny!